Berita

Tekan Dampak Covid-19, DPR Dorong Adanya Perampingan Ditubuh BUMN

Oleh Sahlan_ake pada hari Senin, 06 Apr 2020 - 20:43:27 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1586180607.jpg

Herman Khaeron politikus Demokrat (Sumber foto : Dokumen)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron tetap optimis dan terus mendorong agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melahirkan strategi dan cara menghadapinya situasi ekonomi global yang melemah akibat dampak dari mewabahnya virus Covid-19.

Herman menyampaikan pandemi Covid-19 ini memang berdampak pada ekonomi seluruh negara, termasuk i
Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya inflasi, dan potensi menurunnya pertumbuhan ekonomi sangat berdampak terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat. Bahkan BUMN pun terdampak dengan situasi saat ini, meski sebelum ada wabah virus corona kondisi dan performa beberapa BUMN sedang kurang baik.

"Di awal masa sidang periode ini, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN menyampaikan targetnya yang dapat meningkatkan deviden sebesar 50 persen dari perolehan deviden tahun sebelumnya (2019). Padahal dalam rapat sebelumnya dengan situasi ekonomi global dan nasional seperti saat ini, dividen justru akan turun sebesar 50 persen dari perolehan 2019. Berarti hampir seluruh BUMN akan menurun pendapatannya," kata Herman, Senin (6/4/2020).

Melihat kondisi demikian, politisi yang akrab disapa Hero ini mengatakan, Kementrian BUMN telah melakukan pemetaan berdasarkan portofolio BUMN. Meski dinamis, hasilnya adalah 9,1 persen BUMN dipertahankan dan dikembangkan, 6,3 persen dilakukan transformasi, 68 persen melakukan konsolidasi, 8,2 persen diutamakan untuk pelayanan publik, dan 8,2 persen divestasi dan bermitra.

"Artinya akan ada perampingan BUMN agar lebih efisien dan efektif untuk menghasilkan laba, selain melaksanakan penugasan pemerintah," tambah Hero.

Politisi dapil Jawa Barat VIII ini mencontohkan Bulog yang dulunya survive dan memperoleh laba dengan melaksanakan penugasan raskin/rastra, setelah berubahnya penugasan terus menurun. Dan dalam situasi seperti ini menghadapi tekanan hutang jangka pendek karena kekurangan kas dan inventory yang menumpuk.

Begitu juga dengan PLN yang akan terdampak dengan pelemahan nilai tukar rupiah dan subsidi yang naik signifikan, serta BUMN Karya yang juga akan menghadapi masalah.

"Memang berat, namun demikian kami tetap optimis dan terus mendorong agar Menteri BUMN akan melahirkan strategi dan cara menghadapinya. Serta mempersiapkan manajemen resiko dan mitigasi yang tepat agar bisa menjaga kinerja BUMN, bahkan kedepan bisa meningkatkannya," pungkasnya.

tag: #panja-corona   #virus-corona   #menteri-bumn   #dpr  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement