Berita

Jika Pemerintah Tak Terbuka Soal Uighur, Gerakan Massa Semakin Masif

Oleh pamudji pada hari Sabtu, 28 Des 2019 - 08:11:29 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1577495489.JPG

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati (Sumber foto : ist)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gerakan massa memprotes tragedi Uighur di Xinjing, China akan semakin masif jika Pemerintah Indonesia tidak memberikan penjelasan secara terbuka.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati menyampaikan pandangan tersebut menanggapi dugaan pelanggaran HAM oleh Pemerintah China terhadap Muslim Uighur, Xinjiang.

"Kalau dibiarkan begini, masyarakat enggak bersikap dan enggak diberikan informasi yang memadai, bisa jadi akan muncul gerakan-gerakan yang lebih masif lagi," kata Reni di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Menurut Reni, masih banyak masyarakat yang melihat persoalan di Uighur sebagai bentuk diskriminasi terhadap umat Islam. Padahal, kata dia, bisa saja persoalan Uighur dipicu oleh politik khususnya upaya masyarakat daerah itu untuk memisahkan diri dari China.

Reni mengaku khawatir dengan sentimen agama yang melekat pada isu Uighur mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia.

"Makanya, saya minta pemerintah terbuka jelaskan ini. Jangan lupa kita masih memahami bahwa Uighur tentang diskriminasi terhadap agama," kata dia.

Lebih jauh, Reni juga mempertanyakan langkah Istana yang tak ingin ikut campur urusan dalam negeri China terkait masalah muslim Uighur, di Xinjiang.

Reni mengatakan pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang sesuai dengan konstitusi Undang-undang Dasar 1945 untuk menjaga perdamaian dunia.

"Memang urusannya yang terjadi di sana bisa saja urusan politik. Tapi kalau ada urusan agama, ini kan terkait hubungan dengan umat Islam dunia nih, kita tahu bahwa indonesia itu mayoritas umat Islam, harus juga ada sikap yang arif soal ini," kata dia. (plt)

tag: #ppp   #tragedi-uighur  

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement