Editorial

Jokowi Solo Player

Oleh Bara Ilyasa pada hari Kamis, 24 Okt 2019 - 08:58:24 WIB | 0 Komentar

Bagikan Berita ini :

tscom_news_photo_1571882304.jpeg

(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mengejutkan pengumuman Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang diumumkan pada Rabu pagi (23/10) kemarin, terlihat Joko Widodo begitu terlihat tidak ada tekanan dalam penentuan nama-nama komposisi menteri.

Dari 38 nama menteri yang diumumkan terdiri dari 20 menteri atau 55 persen berasal dari profesional, 5 menteri atau 13 persen dari PDI Perjuangan, 4 menteri atau 9 persen dari Partai Golkar, 3 menteri atau 8 persen dari Partai NasDem, 3 menteri atau 8 persen dari PKB, 2 menteri atau 5 persen dari Partai Gerindra dan 1 menteri atau 3 persen dari PPP.

Banyaknya komposisi profesional dibandingkan menteri dari partai politik menegaskan Jokowi tidak lagi tunduk terhadap intervensi politik. Hal itu terlihat sangat berbeda saat komposisi kabinet jilid pertama.

Tak hanya itu, Jokowi juga berani mengambil keputusan yang diluar kebiasaan politik. Dimana, Menteri Agama (Menag) yang merupakan jatah politik dari Nahdlatul Ulama tidak diisi oleh organisasi Islam terbesar di Indonesia. Namun, Menag saat ini diisi dari kalangan militer Fachrul Razi.

Begitu juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang seharusnya diisi oleh organisasi Islam Muhammadiyah tapi kini diisi oleh anak muda yang mengembangkan aplikasi tranportasi on line Nadiem Makarim.

Selain itu, triumvirat (Menhan, Menlu, dan Mendagri). Ketiga pos ini menjadi sangat penting manakala terjadi kekosongan kekuasaan. Ketiga jabatan menteri tersebut tidak diisi oleh kader partai politik yang mengusung Jokowi dari awal saat maju dalam Pilpres.

Penentuan nama menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) ini terasa tidak ada peran dari siapapun. Hanya Jokowi yang menentukan siapa layak mendapatkan posisi apa. Bahkan, peran Wakil Presiden Ma"ruf Amin juga tidak begitu terlihat dalam penentuan komposisi menteri.

Namun perlu diingat, siapapun menterinya  berlatang belakang profesional atau dari partai politik yang terpenting adalah visi-misi Presiden dan Wakil Presiden harus bisa diimplementasikan dengan baik.

Selamat Bekerja Kabinet Indonesia Maju (KIM). Bekerja lah untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

Bagikan Berita ini :

Kemendagri RI
advertisement